Cahaya Allah di Atas Hati

Cahaya Allah di Atas Hati
Jikalau hatimu gundah, Allah tempat menenangkan jiwa

Rabu, 15 Oktober 2014

Refleksi 2 : Sejarah Filsafat pada Masa Plato, Aristoteles dan Immanuel Kant



Sejarah Filsafat pada Masa Plato, Aristoteles dan Immanuel Kant

Terinspirasi oleh Perkuliahan Prof.Dr. Marsigit, M.A
Bidang Filsafat Ilmu
Pada hari Kamis, 09 Oktober 2014 (08.00 WIB)


Plato mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni. Filsafat adalah penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada. Menurut dia, Objek filsafat yang ada dan mungkin ada itu bersifat tetap, misal pikiran. Plato lebih menekankan pada sifat idealisme.
Sedangkan Aristoteles memahami filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari prinsip-prinsip dan penyebab – penyebab dari realitas yang ada. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang yang berupaya mempelajari “peri ada selaku peri ada” (being as being) atau “peri ada sebagaimana adanya”. Menurut pandangan Aristoteles, objek filsafat yang ada dan mungkin ada sifatnya berubah. Hal ini bertolak belakang dengan pemikiran Plato yang mengatakan bahwa objek filsaat bersifat tetap.
Perbedaan pandangan antara keduanya tentunya menimbulkan berbagai polemik di berbagai daerah atau biasa disebut sebagai masa gelap. Pada masa ini, orang-orang tidak diperbolehkn untuk berpendapat, menyalurkan aspirasinya dan lain sebagainya. Hidup manusia dibatasi dan kebebasan pun diikat sehingga mereka hanya bisa pasrah.
Dalam keadaan yang semakin genting tersebut, munculah seorang pelopor baru yang memberikan secercah harapan dan pencerahan, dia adalah Immanuel Kant. Dia berpikiran bahwa sesuatu yang tidak mungkin ada, dijadikan mungkin olehnya. Kant juga menciptakan buku yang judulnya “The Critic of Pure Reason” untuk menanggapi situasi genting tersebut dan melalui buku itu juga, dia mencoba memberikan ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan pendapat, ide secara bebas tanpa terbatasi oleh apapun. Menurut Kant, filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:
1.         Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
2.         Apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
3.         Sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)
4.         Apa itu manusia ( dijawab oleh Antropologi ).

Disusun oleh:
Fitratul Wulan Fatmasuci (NIM. 14709251010 – PMAT.A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar