Cahaya Allah di Atas Hati

Cahaya Allah di Atas Hati
Jikalau hatimu gundah, Allah tempat menenangkan jiwa

Kamis, 03 November 2016

Setangkai Mawar Merah (1)



Setangkai Mawar Merah (1)

Jalanan sangat macet pagi itu. Ditambah asap-asap kendaraan yang mengepul, membumbung ke angkasa. Andra terbatuk-batuk “Uhuk, uhuk ...astaghfirullah”. Jalanan benar-benar macet total. Terlambat bangun membuat pekerjaanku kacau balau. Ada saja masalahnya. Ini itu, huuuhh. Batin Andra, seorang pengusaha sukses sebuah perusahaan di Jakarta. Setumpuk kegiatan senantiasa menanti dirinya. Semua itu ia lakoni layaknya air mengalir. Tubuhnya kian kurus akibat tidak memperhatikan pola makannya. Setiap pagi meeting sudah menanti, malamnya duduk di depan laptop. Tengah malam baru ia sejenak tidur. Jam empat pagi bangun lagi, takut macet menghadangnya. Entah apa yang ada dipikirannya, yang jelas, ia selalu berpenampilan rapi, menarik dan mukanya selalu tersenyum ketika berpapasan dengan teman-temannya.

            “Kriii...ng” tiba-tiba handphone Andra berdering. Sambil menyetir mobil, ia merogoh handphone di saku celananya. Tertera nama di sana “Pak Sukoco”, yang tidak lain adalah atasannya. Andra panik, gawat, aku masih di jalan, mana jaraknya masih 10 km. Akh. Bisa 1 jam aku baru sampai sana. Angkat nggak ya...huuffftt..Bismillah.... Akhirnya Andra mengangkat telepon dari bos nya itu.  

            “Assalamu’alaikum...ada apa Pak?” Andra mencoba tenang menjawab telepon dari pak Sukoco.

            “Wa’alaikumussalam... Andra, kamu di mana sekarang?”

            “Maaf Pak, saya masih di jalan, jalanan agak macet, ada apa ya pak?

            “Ya sudah tidak apa-apa, aku hanya mau tanya, apa kau punya keluarga di Lamongan?” Seketika itu Andra terkejut bukan main. Ia tak menyangka bos nya menanyakan hal seperti itu. Lamongan??? Ada apa ini, sudah lama aku menanggalkan kenangan masa kecilku di sana. Untuk apa ku ingat lagi??Aku kini telah menjadi orang penting. Semua bisa ku dapatkan di sini, di Jakarta. Untuk apalagi aku mengingat Lamongan? Aku tak ingin mengingat lagi kehidupan serba susahku dulu. Akhh,, tapi....mengapa Pak Bos menanyakan kepada ku tentang daerah itu??Ada apa?? Hati Andra semakin gundah. Ia terus dan terus menerka sesuatu entah itu apa. Sampai-sampai ia lupa kalau sedang berbicara dengan bos di telepon.

            “Ndra...kamu masih di sana kan?, halo?”

            “Eh,iya pak ..ee...tadi ada sedikit masalah. Maaf, lalu bagaimana Pak?”

            “Ya sudah, kamu ku tunggu di ruanganku, ada hal yang harus ku bicarakan, penting !“

            “Ya pak, saya segera ke sana.”

Nuuutt..nuutt.....telepon terputus. Batin Andra masih  bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa tiba-tiba Pak Sukoco bertanya Lamongan? Tentang keluargaku? Akh, padahal aku sudah menyimpannya rapat-rapat.

Satu jam kemudian, Andra telah berada di depan kantor. Dengan segera satpam membukakan pintu mobil mewah itu. Andra keluar dari mobil dengan pakaian sangat rapi, sepatu mengkilat, dan tas besar hitam ia jinjing layaknya seorang pejabat.

“Selamat pagi Pak” Sapa salah seorang security, Pak Baiman, ramah dan sopan terhadap semua tamunya.

“Selamat pagi juga Pak Bai” Jawab Andra dengan senyuman yang khas. Ia bergegas menuju ruang pimpinan, yang tak lain adalah ruangan Pak Sukoco. Segera ia menekan tombol 4 di lift yang sedang ia naiki. Hatinya masih gusar, deg-degan. Lamongan masih terbayang-bayang dalam benaknya. Apa Pak Sukoco sudah tau identitasku yang sebenarnya? Lalu dia akan memecatku dari kantor ini? Semoga bukan ini alasan dia menyuruhku masuk ruangannya.

Andra melangkahkan kaki menuju ruangan itu. Tok...tok...Ia mengetuk pintu dan berharap bos nya tidak marah karena keterlambatannya masuk kantor.

Terdengar suara dari dalam ruangan .

“Masuk”

“Maaf Pak, saya terlambat, tadi...”

“Iya saya tahu, silahkan duduk.”

“Maaf, ada apa ya Pak?”

“Ini, bacalah dahulu, kau juga akan mengerti nanti” Pak Sukoco menyerahkan selembar surat di atas materai. Hati Andra semakin was-was. Apa jangan-jangan ini surat pemulanganku? Aku kan jarang sekali telambat. Hmm, semoga ini hanya perasaanku. Bismillah........Andra membuka surat itu pelan-pelan. Hatinya menjadi lebih tenang ketika membaca kop surat tersebut. Alhamdulillah bukan surat pemulangan. Hmm,,kini ku bisa bernapas lega. Tertera jelas isi surat itu, yaitu penggusuran rumah di daerah Lamongan, yang tak lain adalah kompleks keluarga Andra. Ada kurang lebih 5 rumah yang akan digusur, termasuk rumah keluarga Andra. Ia terbelalak membaca isi surat tersebut. Hatinya bergejolak. Apa?? Jadi selama ini, yang sering dibahas Pak Sukoco saat meeting tentang rencana penggusuran rumah, ternyata daerahku sendiri? Ada Bapak dan Ibu di sana. Apa yang harus aku lakukan??, niat ku ingin menghilangkan kenanganku waktu kecil, tapi sekarang aku harus berhadap-hadapan dengan masa itu. Ini pasti sangat menyakitkan. PENGGUSURAN. Akh,,apa daya, ini perintah Ndra, kau tinggal menyuruh anak buah mu. Lalu, bagaimana dengan Bapak, Ibu ?? Sudah 5 tahun aku tak pulang, sekarang aku harus berhadapan dengan mereka. Bisa-bisa mereka menggangapku Malin Kundang. Aku tak mau jadi Batu. Aku masih ingin bersenang-senang, menikmati dunia ini.

“Ndra, Andra” suara agak keras Pak Sukoco membuyarkan bayangan Andra Hanggara yang sedang kalut. Sampai-sampai ia tak mendengar panggilan Bos nya.

“Eh, iya Pak, jadi ini tentang masalah penggusuran kemarin?”

“Iya, aku sudah memutuskan kalau titik penggusurannya di daerah Asahan, Lamongan. Ini foto wilayah yang akan digusur, kemarin aku sudah perintahkan beberapa orang untuk meninjau daerah itu, bagaimana menurutmu?” Jawab Pak Sukoco sambil menyerahkan beberapa foto rumah yang akan terkena penggusuran. Ini kan rumah ku dulu, cat nya masih berwarna hijau muda, halamannya pun masih kosong, hanya ditumbuhi rerumputan. Akh, yang benar saja. Aku benar-benar harus melakukan ini. Apa Bapak-Ibu sudah tahu masalah ini??. Hati Andra bertambah bimbang. Ia menimbang-nimbang masalah berat ini dengan pikirannya yang masih kalang-kabut.

Sore itu, Andra memutuskan untuk pulang lebih awal, sedikit mencari udara segar di luar kantor. Besok adalah keputusan terbesarku mengenai perintah dari Pak Bos. Jika aku menerima, maka penggusuran itu akan benar-benar dilakukan. Tapi jika aku menolak, hmm apa jadinya? Sudah selama sebulan ini Aku dan orang-orang kantor membahas tentang penggusuran lahan tempat tinggal. Aku selalu ikuti agenda-agenda rapat tersebut. Tapi kenapa aku tak tahu kalo lokasi penggusuran itu adalah tempat tinggalku sendiri?? Akh, benar apa kata pepatah, dunia memang sempit. Aku anak tak tahu diri, tak tahu di untung. Melupakan kenangan di Lamongan begitu saja. Apa yang sudah aku lakukan?. Andra menggeleng-gelengkan kepalanya. Seketika itu ia menghentikan mobilnya di toko kue. Segera ia memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam toko. Beberapa menit kemudian, setelah dirasa cukup, ia pun kembali ke mobil. Setiap hari ia selalu mampir ke toko kue langganannya. Ingat akan teman-teman kantornya yang sekedar mampir ke rumahnya, sehingga ia harus mempunyai cukup persediaan makanan. To be continue... [fictionalstory_by.Fwf]
 

Minggu, 04 Januari 2015

Refleksi 5 : Teori Marsigit tentang Bagaimana Membangun Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan



Teori Marsigit tentang Bagaimana Membangun Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan


Terinspirasi oleh Perkuliahan Prof.Dr. Marsigit, M.A
Bidang Filsafat Ilmu

            Filsafati adalah sifat-sifat yang dipikirkan atau pernah dipikirakn oleh para Filsuf. Menurut Immanuel Kant, secara ilmu pengetahuan atau secara filsafat (secara pikir), di dunia ini hanya ada dua prinsip, yaitu prinsip Identitas dan Kontradiksi. Keadaan identitas hanya terjadi dalam pikiran kita, atau saat kita mengandaikan. Karena filsafat itu sensitif terhadap ruang dan waktu, maka selama di dunia, kita tidak akan pernah mengalami keadaan identitas. Keadaan tidak dapat mencapai identitas itulah yang kemudian disebut kontradiksi dimana Subjek tidak sama dengan Predikatnya, Subjek tidak sama dengan Objeknya, begitu seterusnya.
            Berbicara tentang Objek pikir,  maka yang dimaksud kedudukan objek pikir ada kaitannya dengan pikiran itu sendiri, artinya dia ada di dalam pikiran atau di luar pikiran. Jika objek pikir ada di dala pikiran kita, maka persoalannya adalah bagaimana kita mampu menjelaskan objek pikir tadi kepada orang lain, inilah sebenar-benar persoalan pertama filsafat berpikir. Jika objek pikir ada di luar pikiran kita, maka bagaimanakah cara kita mengetahuinya, inilah sebenar-benar persoalan kedua filsafat berpikir. Manusia akan mampu membangun ilmu atau ilmu pengetahuan jika mampu menjawab persoalan tersebut. Tetapi tidak ada manusia yang mampu menjawabnya secara tuntas dan sempurna. Kita hanya berusaha menjalankan dalam ketidaksempurnaan ini karena sebenar-benar ilmu dan ilmu absolut itu hanay milik Tuhan Yang Maha Esa.
            Jika objek pikir berada di dalam pikiran kita, maka yang kita temukan antara lain bersifat : absolut, tetap, statis, tunggal, formal, sempurna, abstrak, immanent, transenden, analitik, a priori, rigor, apodiktik, konseptual, normatif, spekulatif, hypothetical, rasional, Identitas, analog, murni, bersifat aksiomatis, paralogis, deduksi, dialektik, tidak terikat oleh ruang dan tidak terikat oleh waktu. Sedangkan sifat-sifat yang ada dan munkin ada berada di luar pikir, yaitu mempunyai sifat: relatif, berubah, tidak tetap, dinamis, plural (jamak), tidak sempurna, tidak ideal, nyata berkedudukan sebagai contoh, bersifat sintetik, a posteriori, dinamik, bersifat kontradiksi, sempiris, sensasi, berlaku hukum sebab-akibat, terikat oleh ruang dan waktu, bersifat kontingen, konkrit.

***

Rabu, 12 November 2014

Refleksi 4 : Pandangan Filsafat Terhadap Kloning pada Manusia



Pandangan Filsafat Terhadap Kloning pada Manusia

Terinspirasi oleh Perkuliahan Prof.Dr. Marsigit, M.A
Bidang Filsafat Ilmu
Pada hari Kamis, 23 Oktober 2014 (08.00 WIB)

Di era globalisasi ini, banyak negara maju yang mengembangkan bioteknologi. Seperti ditemukannya berbagai macam teknologi seperti rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan. Selain itu Hal – hal yang mendorong perkembangan bioteknologi ini adalah untuk meningkatkan mutu baik itu dalam bidang pangan, medis, maupun bidang kehidupan lainnya.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut. Salah satu penerapan bidang bioteknologi yang sering dibicarakan orang yaitu Kloning.  
Jika kloning pada tanaman bertujuan menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat-sifat identik dengan induknya maka kloning pada tanaman akan menghasilkan individu baru yang sama dengan sifat induknya. Hal ini hal ini akan menurunkan keanekaragaman tanaman baru yang dihasilkan. Tentu hal ini akan menurunkan keanekaragaman tanaman baru yang dihasilkan. Akibatnya, keanekaragaman tumbuhan yang merupakan sumber daya alam hayati pun akan semakin menurun.
Demikian juga kloning pada hewan, akan menurunkan keanekaragaman hewan. Keanekaragaman genetik memainkan peran yang sangat penting dalam sintasan dan adaptabilitas suatu spesies, karena ketika lingkungan suatu spesies berubah, variasi gen yang kecil diperlukan agar spesies dapat bertahan hidup dan beradaptasi. Spesies yang memiliki derajat keanekaragaman genetik yang tinggi pada populasinya akan memiliki lebih banyak variasi alel yang dapat diseleksi. Seleksi yang memiliki sangat sedikit variasi cenderung memiliki risiko lebih besar. Dengan sedikitnya variasi gen dalam spesies, reproduksi yang sehat akan semakin sulit, dan keturunannya akan menghadapi permasalahan yang ditemui.
Kloning pada hewan dan manusia masih dipertentangkan karena akibat yang ditimbulkan seperti contohnya: resiko kesehatan terhadap individu hasil kloning. Beberapa kalangan berpendapat bahwa kloning manusia dapat disalahgunakan untuk menciptakan spesies atau ras baru dengahn tujuan yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Lagipula, kloning pada mamalia belum sepenuhnya sempurna.
Teknik yang dipakai dalam kloning manusia dianggap tidak aman dan efektif. Hal ini justru dapat merendahkan martabat manusia karena resiko kerusakan masih sangat tinggi. Hal ini tidak etis karena hasil yang akan dicapai dengan program itu masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan resiko kerusakan yang dihasilkan oleh teknik kloning tersebut.
Ketidakadilan Sosial dan biaya yang dibutuhkan dalam kloning tentu akan sangat besar, dan hanya orang-orang kayalah yang mampu membuat kloning. Hal ini tentu akan semakin memperlebar jurang antara orang kaya dan orang miskin. Selain itu juga melanggar hak untuk dikandung secara natural. Setiap individu memiliki hak untuk dikandung secara natural oleh ibunya. Dalam kloning, terbentuknya embrio terjadi dibawah rekayasa manusia (tidak secara natural), dan terjadi tidak di dalam rahim seorang perempuan.

***

Kamis, 30 Oktober 2014

Refleksi 3 : Antara Ikhtiar dan Takdir



Antara Ikhtiar dan Takdir

Terinspirasi oleh Perkuliahan Prof.Dr. Marsigit, M.A
Bidang Filsafat Ilmu
Pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 (08.00 WIB)

Takdir adalah ketetapan Allah SWT terhadap garis hidup manusia. Percaya akan takdir yang datangnya dari Allah merupakan sebuah kewajiban, karena telah menjadi salah satu rukun iman yang menjadi dasar dari kepercayaan agama Islam. Takdir bersifat mutlak, benar adanya dan kita tidak bisa menghindar darinya. Namun, takdir bisa diubah jika kita selalu berikhtiar dan berusaha.                                   
Takdir itu bersifat gaib dan tidak mudah dipahami oleh nalar manusia. Terlebih jika dikaitkan dengan ikhtiar, yang terkesan saling kontradiksi. Takdir merupakan otoritas Allah dan manusia tidak memiliki kebebasan, sedangkan dalam ikhtiar manusia memiliki kebebasan. Ketika takdir menjadi sebuah ketetapan ilahi, di mana posisi ikhtiar pada manusia? Sebenarnya, walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, bukan berarti manusia hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa ada usaha dan ikhtiar. Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha dan dilarang berputus asa. Dengan arti lain, manusia dituntut untuk berusaha agar memperoleh yang terbaik baginya. Berhasil atau tidak upaya yang dilakukan, biarkan takdir yang berjalan.
Ulama menjelaskan hubungan antara qadha dan qadar (takdir Allah) dengan ikhtiar, yaitu dengan mengelompokkan takdir dalam dua macam: Takdir Mu’allaq dan Mubram. Takdir Mu’allaq erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Takdir mendapat upah dari sebuah pekerjaan erat kaitannya dengan ikhtiar yang berarti bekerja. Adapun takdir Mubram terjadi pada diri manusia yang tidak dapat  diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia. Semisal takdir dilahirkan dengan mata sipit, atau dengan kulit hitam, sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan sebagainya.                                                                            
Dengan demikian, tidak tepat jika seseorang merasa pesimis sehingga melalaikan tugas sebagai hamba yang harus taat kepada Allah dengan landasan bahwa surga dan neraka telah ditentukan. Bisa jadi, karena keengganannya untuk beribadah itulah yang merupakan bagian dari jalan (ikhtiar) menuju takdir masuk neraka. Demikian pula ketika berbuat taat yang merupakan bagian dari ikhtiar menuju takdir masuk surga. Dalam basa ‘Umar bin Khathab, “Lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain”.
***