Cahaya Allah di Atas Hati

Cahaya Allah di Atas Hati
Jikalau hatimu gundah, Allah tempat menenangkan jiwa

Minggu, 04 Januari 2015

Refleksi 5 : Teori Marsigit tentang Bagaimana Membangun Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan



Teori Marsigit tentang Bagaimana Membangun Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan


Terinspirasi oleh Perkuliahan Prof.Dr. Marsigit, M.A
Bidang Filsafat Ilmu

            Filsafati adalah sifat-sifat yang dipikirkan atau pernah dipikirakn oleh para Filsuf. Menurut Immanuel Kant, secara ilmu pengetahuan atau secara filsafat (secara pikir), di dunia ini hanya ada dua prinsip, yaitu prinsip Identitas dan Kontradiksi. Keadaan identitas hanya terjadi dalam pikiran kita, atau saat kita mengandaikan. Karena filsafat itu sensitif terhadap ruang dan waktu, maka selama di dunia, kita tidak akan pernah mengalami keadaan identitas. Keadaan tidak dapat mencapai identitas itulah yang kemudian disebut kontradiksi dimana Subjek tidak sama dengan Predikatnya, Subjek tidak sama dengan Objeknya, begitu seterusnya.
            Berbicara tentang Objek pikir,  maka yang dimaksud kedudukan objek pikir ada kaitannya dengan pikiran itu sendiri, artinya dia ada di dalam pikiran atau di luar pikiran. Jika objek pikir ada di dala pikiran kita, maka persoalannya adalah bagaimana kita mampu menjelaskan objek pikir tadi kepada orang lain, inilah sebenar-benar persoalan pertama filsafat berpikir. Jika objek pikir ada di luar pikiran kita, maka bagaimanakah cara kita mengetahuinya, inilah sebenar-benar persoalan kedua filsafat berpikir. Manusia akan mampu membangun ilmu atau ilmu pengetahuan jika mampu menjawab persoalan tersebut. Tetapi tidak ada manusia yang mampu menjawabnya secara tuntas dan sempurna. Kita hanya berusaha menjalankan dalam ketidaksempurnaan ini karena sebenar-benar ilmu dan ilmu absolut itu hanay milik Tuhan Yang Maha Esa.
            Jika objek pikir berada di dalam pikiran kita, maka yang kita temukan antara lain bersifat : absolut, tetap, statis, tunggal, formal, sempurna, abstrak, immanent, transenden, analitik, a priori, rigor, apodiktik, konseptual, normatif, spekulatif, hypothetical, rasional, Identitas, analog, murni, bersifat aksiomatis, paralogis, deduksi, dialektik, tidak terikat oleh ruang dan tidak terikat oleh waktu. Sedangkan sifat-sifat yang ada dan munkin ada berada di luar pikir, yaitu mempunyai sifat: relatif, berubah, tidak tetap, dinamis, plural (jamak), tidak sempurna, tidak ideal, nyata berkedudukan sebagai contoh, bersifat sintetik, a posteriori, dinamik, bersifat kontradiksi, sempiris, sensasi, berlaku hukum sebab-akibat, terikat oleh ruang dan waktu, bersifat kontingen, konkrit.

***