Teori
Marsigit tentang Bagaimana Membangun Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
Terinspirasi oleh Perkuliahan
Prof.Dr. Marsigit, M.A
Bidang Filsafat Ilmu
Filsafati adalah
sifat-sifat yang dipikirkan atau pernah dipikirakn oleh para Filsuf. Menurut
Immanuel Kant, secara ilmu pengetahuan atau secara filsafat (secara pikir), di
dunia ini hanya ada dua prinsip, yaitu prinsip Identitas dan Kontradiksi.
Keadaan identitas hanya terjadi dalam pikiran kita, atau saat kita
mengandaikan. Karena filsafat itu sensitif terhadap ruang dan waktu, maka
selama di dunia, kita tidak akan pernah mengalami keadaan identitas. Keadaan
tidak dapat mencapai identitas itulah yang kemudian disebut kontradiksi dimana
Subjek tidak sama dengan Predikatnya, Subjek tidak sama dengan Objeknya, begitu
seterusnya.
Berbicara tentang Objek pikir, maka yang dimaksud kedudukan objek pikir ada
kaitannya dengan pikiran itu sendiri, artinya dia ada di dalam pikiran atau di
luar pikiran. Jika objek pikir ada di dala pikiran kita, maka persoalannya
adalah bagaimana kita mampu menjelaskan objek pikir tadi kepada orang lain,
inilah sebenar-benar persoalan pertama filsafat berpikir. Jika objek pikir ada
di luar pikiran kita, maka bagaimanakah cara kita mengetahuinya, inilah
sebenar-benar persoalan kedua filsafat berpikir. Manusia akan mampu membangun
ilmu atau ilmu pengetahuan jika mampu menjawab persoalan tersebut. Tetapi tidak
ada manusia yang mampu menjawabnya secara tuntas dan sempurna. Kita hanya
berusaha menjalankan dalam ketidaksempurnaan ini karena sebenar-benar ilmu dan
ilmu absolut itu hanay milik Tuhan Yang Maha Esa.
Jika objek pikir berada di dalam
pikiran kita, maka yang kita temukan antara lain bersifat : absolut, tetap,
statis, tunggal, formal, sempurna, abstrak, immanent, transenden, analitik, a
priori, rigor, apodiktik, konseptual, normatif, spekulatif, hypothetical,
rasional, Identitas, analog, murni, bersifat aksiomatis, paralogis, deduksi,
dialektik, tidak terikat oleh ruang dan tidak terikat oleh waktu. Sedangkan
sifat-sifat yang ada dan munkin ada berada di luar pikir, yaitu mempunyai
sifat: relatif, berubah, tidak tetap, dinamis, plural (jamak), tidak sempurna,
tidak ideal, nyata berkedudukan sebagai contoh, bersifat sintetik, a
posteriori, dinamik, bersifat kontradiksi, sempiris, sensasi, berlaku hukum
sebab-akibat, terikat oleh ruang dan waktu, bersifat kontingen, konkrit.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar